Fungsi Bahasa Secara
Umum Dan Khusus
Fungsi bahasa dapat
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
Fungsi bahasa secara umum :
1. Sarana ekspresi Diri
Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untu mengekspresikan
kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya.
Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk
mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi.Dalam perkembangannya, seorang
anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya,
melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Pada saat
menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak
perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya,
pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk
kepentingannya pribadi.
2. Sebagai alat komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di
antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal.
3. Sebagai alat berintegrasi dan
beradaptasi sosial.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi
tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu
beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
· Memperoleh air,
udara dan nutrisi (makanan).
· Mengatasi kondisi
fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
· Mempertahankan hidup
dari musuh alaminya.
· Bereproduksi.
· Merespon perubahan
yang terjadi di sekitarnya.
4. Sebagai alat kontrol Sosial.
Kontrol sosial
mengacu pada suatu proses baik yang direncanakan maupun yang tidak
direncanakan, di mana dalam proses kontrol sosial tersebut masyarakat dibuat
agar mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat. Masyarakat berharap bahwa
individu di dalam dirinya sendiri sudah muncul kesadaran untuk mematuhi norma
dan mempunyai perilaku yang konform dengan aturan di masyarakat, artinya bahwa
perilaku konformi tas itu bersifat inheren di dalam diri individu. Meskipun
demikian ada sebagian besar manusia yang harus dilatih untuk menjalankan
konformitas di mana proses sosialisasi terlibat di dalamnya. Melalui proses
sosialisasi seseorang akan mempelajari perilaku apa yang dapat diterima
berkaitan dengan berbagai situasi yang akan dia hadapi, selain itu ia akan belajar
perilaku mana yang pantas dan tidak pantas untuk ia laksanakan.
Bentuk kontrol sosial berkaitan
dengan pemberian sanksi baik yang berupa hukuman maupun imbalan pada perilaku
yang disetujui maupun tidak disetujui oleh masyarakat. Di dalam masyarakat ada
berbagai bentuk kontrol sosial seperti bahasa, gosip, ostratisme, intimidasi
serta kekerasan fisik yang umumnya dilakukan oleh individu terhadap individu
lain. Apapun bentuk kontrol sosial yang dilaksanakan semua itu bertujuan untuk
mengembalikan individu yang melakukan perilaku menyimpang maupun untuk mencegah
orang untuk menyimpang dan konform terhadap nilai dan aturan yang berlaku di
masyarakat Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata
seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat,
contohnya buku - buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi
serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa
sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat
peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk
meredakan rasa marah kita.
Fungsi bahasa secara khusus :
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan
sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi
dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa
formal dan non formal.
2. Mewujudkan Seni (Sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,
seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki
makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman
yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
Dengan
mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa
lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali
dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang
latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya
yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan
jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang
sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan
berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga
dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar