Sabtu, 03 Maret 2018

PERKEMBANGAN SASTRA INDONESIA


PERKEMBANGAN SASTRA INDONESIA




Sastra Indonesia merupakan sastra yang dibuat di wilayah kepulauan Indonesia. Sastra Indonesia ini merujuk pasa sastra yang bahasa akarnya berdasarkan bahasa melayu ( dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya ). Dalam sejarah sastra Indonesia dikenal dengan istilah angkatan. Angkatan adalah suatu usaha pengelompokan sastra dalam suatu masa tertentu berdasarkan atas cirri khas karya yang dihasilkan pada masa itu. Angkatan-angkatan dalam sejarah sastra Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut.

1.      Angkatan Pujangga Lama
Pujangga Lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada angkatan ini didominasi oleh syair, pantun, gurindam, dan hikayat. Para penulis pada masa ini diantaranya adalah:
• Hamzah Fansuri,
• Syamsudin Pasai,
• Abdurrauf Singkil,
• Nuruddin ar-Raniri,dll.
2.      Angkatan Sastra Melayu Lama
Karya sastra Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870-1942 yang berkembang di lingkungan masyarakat Sumatra, seperti Langkat, Tapanuli, Minangkabau, dll. Isi sastranya masih dalam bentuk syair, hikayat, dan terjemahan novel barat. Beberapa karya sastra yang ada pada masa ini adalah:
• Robinson Crusoe (terjemahan)
• Nyai Dasima oleh G. Francis (Indonesia)
• Bunga Rumpai oleh A.F. Van Dewall
3.      Angkatan Dua Puluhan (Balai Pustaka)
Disebut angkatan dua puluhan karena angkatan ini lahir di tahun 1920-an. Disebut angkatan balai pustaka karena penerbit yang banyak menerbitkan adalah Balai Pustaka. Pada angkatan ini isi yang ada adalah mengenai prosa ( roman, novel, cerpen, drama ) dan puisi. Beberapa karya sastra angkatan ini adalah:
• Azab dan Sengsara (roman, 1920, oleh Merari Siregar)
• Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (Nur Sutan Iskandar, 1923)
• Tak Putus dirundung Malang (roman, 1929, S.I. Alisyahbana)
4.      Angkatan Tiga Puluhan (Pujangga Baru)
Angkatan ini lahir sekitar tahun 1933 dan 1942. Disebut pujangga baru karena pada saat itu ada majalah sastra yang terkenal yaitu majalah Pujangga Baroe. Karya sastra angkatan ini bersifat dinamis, individualis, tidak terikat tradisi, intelektual, dan nasionalistik. Terdapat dua kelompok sastrawan Pujangga Baru, yaitu:
• Seni untuk seni => Sanusi Pane, Tengku Amir Hamzah
• Seni untuk Pembangunan Masyarakat => S.T. Alisyahbana, armijn Pane Efendi.
Karya sastra yang dihasilkan antara lain :
• Layar Terkembang (roman, 1936, S.T. Alisyahbana)
• Anak Perawan di sarang penyamun (roman, 1942, S.T. Alisyahbana)
• Belenggu (roman, 1940, Armijn Pane)
5.      Angkatan ‘45
Pelopor angkatan ini adalah Cahiril Anwar. Ciri-ciri karyanya antara lain adalah bebas, individualistik, realistik, dan futuristik. Karya-karya dari angkatan ini adalah;
• Kerikil Tajam (1949, Cahiril Anwar)
• Dari Ave Maria ke jalan lain ke Roma (Indrus), dll.
6.      Angkatan 1950-1960 an
Pelopornya adalah Pramoedya Ananta Toer. Karya pada masa ini didominasi oleh cerpen dan kumpulan puisi. Contoh karya pada masa angkatan ini, yaitu:
• Pramoedya Ananta Toer
– Kranji dan Bekasi Jatuh (1947)
– Keluarga Gerilya (1951)
• N. H. Dini
– Dua Dunia (1950)
• Mochtar Lubis
– Tak Ada Esok (1950)
7.      Angkatan Enam Puluh Enam
Nama angkatan ini diberikan oleh H.B. Jassin. Muncul pada saat keadaan politik Indonesia kacau karena terror PKI. Karya sastranya banyak bersifat protes terhadap keadaan yang kacau pada saat itu. Beberapa karya pada angkatan ini adalah:
• Tirani (kumpulaln puisi oleh Taufik Ismail)
• Bila Malam Bertambah Malam (Putu Wijaya)
8.      Angkatan 1980-1990an
Karya pada angkatan ini berisi tentang roman percintaan dan lebih menonjolkan tentang wanita. Beberapa contoh karya pada masa ini adalah:
• N.H. Dini
(Namaku Hiroko & Dua Hati)
• HIlman Hariwijaya
(Lupus)
9.      Angkatan Reformasi
Munculnya angkatan reformasi ini ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, puisi, cerpen, maupun novel yang bertema sosial-politik, dan seputar reformasi. Contoh karya pada masa ini adalah ;
• Widji Thukul
(Puisi Pelo & Darman)
10.  Angkatan 2000-an
Contoh karya pada masa ini adalah :
• Andrea Hirata
- Laskar Pelangi (2005)
11.  Cybersastra
Karya sastra yang dipublikasikan di dunia maya. Situs sastra Indonesia di dunia maya yang salah satunya adalah duniamaya,com.

 

Menjaga Berbahasa Indonesia Dengan Baik

 Menjaga Berbahasa Indonesia  Dengan Baik 



Bahasa adalah salah satu identitas bangsa atau negara , suatu negara atau bangsa dapt dikenali dari bahasanya begitu juga dengan bangsa indonesia , bangsa indonesia juga memiliki bahasa yaitu bahasa indonesia .

namun seiring perkembangan jaman bahasa indonesia sering di sepelekan oleh beberapa orang dan bahkan mereka jauh lebih merasa bangga menggunakan bahasa asing karena kan membuat mereka terlihat kekinian dan ada juga yang menggantikan dengan bahasa indonesia  bahasa gaul yang dibuat oleh  anak anak remaja , seperti  gue & elo yang berarti "aku & kamu" dengan adanya kata kata seperti ini maka akan mengurangi penggunaan kosakata bahasa indonesia.

sikap yang terlalu suka membanggakan diri karena menggunakan bahasa asing adalah salah satu faktor yang cukup besar dengan menurunya penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar 
dengan sikap cinta bahasa bangsa  sendiri dan menghargai bahasa bangsa munkin dapat membuat orang orang dapat menghargai bahasa indonesia

padahal Saat ini ada 45 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.

bangsa indonesia sebenarnya memiliki banyak hal yang mungkin tidak dimiliki oleh negara lain baik dari segi budaya , sumber daya , toleransi yang cukup tinggi tak terkecuali bahasa indonesia.

jika bangsa asing yang mungkin selama ini banyak di banggakan oleh banyak orang indonesia ingin dan mau mempelajarinya . bagaimana dengan kita yang memilikinya ?

Fungsi Bahasa Secara Umum Dan Khusus

Fungsi Bahasa Secara Umum Dan Khusus



 Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.


        Fungsi bahasa secara umum :

  1.      Sarana ekspresi Diri 
Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untu mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Setelah kita dewasa,  kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi.Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi.
  2.      Sebagai alat komunikasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
  3.      Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
·         Memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
·         Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
·         Mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
·         Bereproduksi.
·         Merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
   4.      Sebagai alat kontrol Sosial.
         Kontrol sosial mengacu pada suatu proses baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, di mana dalam proses kontrol sosial tersebut masyarakat dibuat agar mematuhi norma-norma yang berlaku di masyarakat. Masyarakat berharap bahwa individu di dalam dirinya sendiri sudah muncul kesadaran untuk mematuhi norma dan mempunyai perilaku yang konform dengan aturan di masyarakat, artinya bahwa perilaku konformi tas itu bersifat inheren di dalam diri individu. Meskipun demikian ada sebagian besar manusia yang harus dilatih untuk menjalankan konformitas di mana proses sosialisasi terlibat di dalamnya. Melalui proses sosialisasi seseorang akan mempelajari perilaku apa yang dapat diterima berkaitan dengan berbagai situasi yang akan dia hadapi, selain itu ia akan belajar perilaku mana yang pantas dan tidak pantas untuk ia laksanakan.
       Bentuk kontrol sosial berkaitan dengan pemberian sanksi baik yang berupa hukuman maupun imbalan pada perilaku yang disetujui maupun tidak disetujui oleh masyarakat. Di dalam masyarakat ada berbagai bentuk kontrol sosial seperti bahasa, gosip, ostratisme, intimidasi serta kekerasan fisik yang umumnya dilakukan oleh individu terhadap individu lain. Apapun bentuk kontrol sosial yang dilaksanakan semua itu bertujuan untuk mengembalikan individu yang melakukan perilaku menyimpang maupun untuk mencegah orang untuk menyimpang dan konform terhadap nilai dan aturan yang berlaku di masyarakat Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku - buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.


                  Fungsi bahasa secara khusus :

  1.      Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
  2.      Mewujudkan Seni (Sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
  3.      Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
           Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
  4.      Mengeksploitasi IPTEK.
           Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

Menggunakan Unsur Serapan Dalam Berbahasa Indonesia


Menggunakan Unsur Serapan Dalam Berbahasa Indonesia



Dalam kegiatan berbahsa indonesia baik secara tulis maupun lisan unsur serapa dapat muncul baik sedikit maupun banyak dalam pemakaian unsur serapan sendiri tidak dapat di hindarkan karena semakin lama semuanya akan semakin berkembang begitu juga dengan  bahasa begitu juga dengan bahasa indonesia

Unsur serapan sendiri memiliki pengertian :

kosakata imbuhan / asing yang  digunakan komuniksai konteks lisan maupun tertulis

unsur serapan boleh dipakai senyampang tidak memiskinkan bahasa indonesia sendiri
Pemakaian unsur serapan tidak dapat di tentukan begitu saja tetapi juga melaui proses  proses-nya adalah :

1.     Adopsi : proses penggunaan unsur serapan yang di sesuaikan dengan

2.     Adaptasi : proses peggunaan unsur serapan di sesuaikan dengan bentuk aslinya

3.     Terjemahan : dengan cara mengartikan dari bahasa aslinya (kata asalnya)

4.     Kreasi : proses penggunaan unsur serapan yang disesuaikan dengan kelogisan dan kecocokan bahasa

Jumat, 02 Maret 2018

Pengertiaan , Metode Penyampaia , Sistematis Pidato


Pengertiaan , Metode Penyampaia , Sistematis  Pidato


·        
      Pidato adalah menyampaikan gagasan , pikiran dan perasaan secarateratu disuatu forum tertentu  dana di depan umum.
·        
           Metode Penyampaian Pidato :

1.       Impromtu ( serta merta)
2.       Ekstemporan
3.       Naskah
4.       Menghafal
·         
       Sistematika pidato :

1.       Judul pidato
2.       Pembuka
3.       Isi materi
4.       Penutup

Perbedaan Biografi Dan Autobiografi


Perbedaan Biografi Dan Autobiografi



·         Biografi adalah karangan yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain .
       
      ·       Autobiografi adalah karangan yang berisi riwayat hidup seseorang yang ditulis diri sendiri.

Riwayat Hidup adalh sesautu yang berisi tentang :
             
               1.       Kelahiran seseorang

               2.       Kehidupan masa kecil

               3.       Pendidikan

               4.       Keberhasilan / prestasi yang di raih
  
               5.       kematian

Pengertian Ajaran Sunan Ampel “Moh Limo”


Pengertian Ajaran Sunan Ampel “Moh Limo”




Banyak beberap sunan sunan yang membuat beberapa istilah agar orang orang dapat mengetahui ataupun mengingat apa yang di ajarkan , seperti sunan ampel yang membuat Moh Limo  dari pengajaran ini kita dapat mengetahui apa yang di larang oleh Agama Islam meskipun tidak secara keseluruhan Moh Limo berasal dari bahasa jawa Moh  berarti tidak mau dan Limo berarti Angka Lima

“Moh limo”  berisi:

·          moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon.

·          Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotika, dan tidak berzinah.” yang hingga kini masih di pertahankan di dalam kehidupan masyarakat jawa khususnya, dan masyarakat indonesia pada umumnya.

PERKEMBANGAN SASTRA INDONESIA

PERKEMBANGAN SASTRA INDONESIA Sastra Indonesia merupakan sastra yang dibuat di wilayah kepulauan Indonesia. Sastra Indonesia in...